Yak, pukul sepuluh pagi esok harinya setelah tidur dan mengisi tenaga di Parapat, sehubungan dengan keterbatasan waktu maka kami langsung menuju ke arah utara menuju Brastagi. Dari Simalungun menuju Karo Highlands. Selamat Tinggal Danau Toba adalah yang pertama kali kami ucapkan ketika kendaraan yang kami naiki bergerak lepas dari Parapat semakin menaiki bukit menuju Brastagi.
Jalur Trans Parapat menuju Brastagi sebenarnya ada dua. namun diantara kedua jalur, jalur yang kami lalui ini bukanlah merupakan jalur terfavorit karena dari pengamatan, jarang sekali penduduk atau wisatawan yang melalui jalur ini. Jalur utama dan favorit mereka tetap berada di Medan-Tanjung Morawa-Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat. Sementara jalur yang kami lalui adalah jalur di sepanjang sisi timur Danau Toba, melewati Hutan Pinus dan banyak desa desa di pedalaman. kondisi jalan yang cenderung berbukit bukit dan sempit serta kecil dan berkelok kelok mungkin yang menyebabkan wisatawan atau penduduk tidak begitu suka melewati daerah ini. Ya, sepanjang perjalanan dari arah Parapat menuju Brastagi via Tigares dan Saribu Dolok, kami hanya menjumpai segelintir mobil dari arah sebaliknya. Sempat seram juga mengingat sepanjang jalur tersebut hanya mobil kami yang melaju.
Apa yang kami jumpai memang fantastis. selama kurang lebih hampir 4 jam perjalanan (kurang lebih sampai Tongging), kami hanya bertemu dengan kebanyakan Hutan Pinus dan Hutan Pinus yang diselingi oleh perumahan penduduk sebanyak satu atau dua buah saja. Ketika menjelang daerah - daerah kota seperti Pematang Purba, atau Saribu Dolok, barulah kami menjumpai pasar dan keramaian lainnya. Namun dari kebanyakan yang kami lewati, kami tetap berjumpa dengan hutan pinus, keluar masuk dan tetap berada di sisi danau Toba. betapa luas ciptaan Tuhan yang satu ini.
Kurang lebih pukul 2 siang, kami berbelok dari jalan utama menuju Brastagi ke arah kiri menuju Tongging, tempat air Terjun Sipiso Piso yang masih berada di sisi Danau Toba. Siapkan kantong muntah dan banyak beristirahat selama di perjalanan 4 jam tersebut guna menghindari mual selama perjalanan. Membuka kaca jendela adalah satu hal yang lumayan disarankan mengingat udara hutan Pinus cenderung masih segar dan sangat dingin. Apabila anda mudah masuk angin, lupakan saja ide ini.
Label:
Sumatera Utara
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment