Kembali ke rumah, kembali ke Pamulang

pernah denger tag tersebut?tag yang populer di awal tahun 1990-an dengan lambang kepala seekor kuda plus tapalnya,menandakan dibukanya era baru Pamulang. kala itu, pamulang, daerah penyangga ibu kota di wilayah barat daya mengalami ekspansi serta kemajuan besar-besaran. hal itu ditandai dengan dibukanya banyak sekali real estate di wilayah tersebut. Perlahan-lahan namun pasti, wajah pamulang pun berubah perlahan-lahan. situasinya memang sudah berbeda dari dekade lalu karena dari periode itulah Pamulang mengalami perubahan besar-besaran. even berubah cukup banyak, Pamulang itu sendiri masih menyisakan keelokannya tersendiri. Wilayahnya masih dikelilingi oleh kebun, hutan, hijau-hijauan, bahkan situ. Pada pagi hari yang cerah sekalipun, Gunung Salak dan Pangrango dapat terlihat dengan jelas dari wilayah ini. Ini sangat jelas, mengingat lokasi wilayah ini terletak diantara perbatasan Ciputat (tangerang) dengan Sawangan (Bogor).

Hanya sekitar 45 menit dari kebayoran Lama dengan rute Siliwangi-Pondok Cabe-Cireundeu-Lebak Bulus-Pondok Pinang-Tanah Kusir-Kebayoran Lama menjadikan wilayah ini mudah dijangkau. Kendala utamanya hanyalah kemacetan yang senantiasa menghiasi wilayah pinggiran Jakarta dan akses keluarmasuknya.

Menurut Nicholas, salah seorang warga Pamulang, ada jalan-jalan tertentu yang dapat dilalui untuk meminimalkan jarak tempuh,walapun berujung pada waktu tempuh selama satu setengah jam karena kondisi jalan yang buruk dan hanya dapat dilalui oleh motor.

Nicholas menunjukkan,jalur tercepat versinya menuju Pamulang dari Kebun Jeruk adalah melalui Kampung Baru-Joglo-Alfa Indah-Petukangan Utara-Budi Luhur-Pondok Aren-Jurang Mangu-Bintaro-Sarua-Pamulang. jalur yang tidak ramah sebetulnya,terlebih karena pemotongan jalur yang tidak dapat dilakukan oleh kendaraan beroda empat atau lebih. Namun,melihat gambaran umum peta, jalur ini memang jalur terbaik karena arahnya lurus, berbeda dengan jalur utama yang berbentuk parabola. Di sepanjang jalan pun kita dapat menyaksikan banyak sekali fenomena menarik,misalnya perpotongan Budi Luhur dengan Pondok Aren terdapat satu kompleks perumahan mewah dan cantik,namun masih dikelilingi oleh lebatnya hijau-hijauan. Perumahan Taruna memiliki satu rumah unik yang tergolong angker karena pernah terjadi pembantaian berdarah di tempat itu. Wilayah lepas Bintaro Sektor 7-Pamulang yang menyisakan lokalisasi kupu-kupu malam dan tukang ojek. Tempat ini sangat menarik karena sang kupu-kupu malam tersebut bergerombol dan tidak tampak malu-malu atau tersembunyi dalam mencari nafkahnya. Dandanan seronok mereka pun dapat dengan mudah dikenali di sepanjang jalur tersebut.

Lain lagi dengan Bintaro sektor 7 yang dibangun dengan gaya ala jaman Napoleon sehingga memikat setiap mata memandang gapura utama dan wilayah ini. Sayangnya, saya mengunjungi wilayah ini pada malam hari, sehingga keindahan alam yang ditampilkan tidak terlalu terlihat. Lain kali, kunjungan ke tempat ini boleh dilakukan siang hari. Welcoming Back Home, Welcome Pamulang.

0 komentar:

Post a Comment